Tanpa disadari, dalam kehidupan sehari-hari Anda pasti akan menemukan perekat bata ringan atau yang umum disebut sebagai mortar. Terlebih jika Anda bekerja di bidang arsitektur. Bahan yang satu ini tentunya sudah bukan hal asing lagi. Sebab material ini sudah biasa digunakan untuk menggantikan semen biasa dengan kualitas hasil yang lebih maksimal.
Secara umum, mortar atau perekat bata ringan berguna untuk meningkatkan daya tahan dinding bangunan agar tidak mudah retak dan lebih kokoh.
Nah, untuk lebih jelasnya mengenai perekat baru ringan ini, simak ulasannya di bawah ini. Baik itu jenis-jenisnya dan juga cara buat perekat bata ringan sendiri dengan mudah.
Apa itu Mortar?
Mortar atau perekat bata ringan merupakan sebutan yang digunakan untuk campuran pasir, semen dan juga air. Selain itu, istilah mortar juga digunakan sebagai material bangunan dengan bahan dasar perekat guna membuat berbagai struktur bangunan.
Mortar sendiri terbagi menjadi empat jenis berdasarkan kegunaannya. Pertama Thin Bed mortar yang biasa digunakan untuk perekat bata ringan.
Kedua, plester dinding yang dikhususkan untuk memplester dinding. Ketiga, acian instan untuk menghaluskan permukaan dinding. Keempat, memasang keramik untuk pemasangan keramik lantai maupun dinding.
Jika dibandingkan dengan semen biasa, mortar sudah tidak memerlukan pasir lagi untuk digunakan. Dengan begitu, Anda tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk pembelian pasir. Selain itu, jika Anda menambahkan pasir pada mortar, hal ini akan mengurangi kekuatan dan daya rekat mortar saat mengering.
Mortar juga berbeda dengan beton. Dimana mortar tidak ada campuran agregat kasar. Sehingga campurannya lebih halus. Selain itu, dari segi kegunaan juga berbeda. Sebab mortar lebih difungsikan sebagai perekat, pelapis dan juga pengisi celah. Sedangkan beton lebih difungsikan sebagai bahan utama struktur bangunan.
Keunggulan Mortar
Sebelum membahas tentang cara membuat mortar sendiri. ada baiknya Anda mengetahui tentang keunggulan dari mortar yang saat ini banyak digunakan. Banyaknya konstruksi yang beralih ke mortar instan, karena ada berbagai keunggulan yang ditawarkan mortar. Adapun keunggulannya sebagai berikut:
Praktis
Pengaplikasian mortar ini jauh lebih mudah dan praktis jika dibandingkan dengan semen biasa. Hal ini tidak lain karena, Anda hanya perlu mencampurkannya dengan air saja, tanpa harus menambahkan pasir.
Standar Kualitas Konsisten
Dengan hanya mencampurkan dua komponen material saja, kualitas semua dinding akan sama. Sebab, pekerja tidak akan direpotkan dengan masalah penambahan pasir, yang bisa berakibat pada perbedaan kualitas antar dinding.
Pengerjaan lebih Cepat
Proses pengeringan yang lebih cepat jika dibandingkan dengan penggunaan semen biasa akan membuat bangunan yang dibangun selesai lebih cepat. Terlebih lagi proses pencampurannya juga sangat mudah. Sehingga pekerjaan akan lebih cepat selesai.
Lemah Hemat Biaya
Sudah pasti dengan menggunakan mortar akan lebih menghemat biaya pembangunan. Sebab, Anda tidak perlu lagi membeli pasir yang umum digunakan dalam tiap konstruksi. Dengan tidak adanya pasir, biaya pembuatan bangunan bisa ditekan lebih murah lagi.
Cara Buat Perekat Bata Ringan
Perekat bata ringan atau yang biasa disebut mortar memanglah sangat mahal. Meski demikian, kualitasnya tidak perlu diragukan lagi. Selain itu dengan menggunakan perekat bata ringan juga akan mengefisiensikan biaya untuk pembangunan bangunan.
Selain membeli mortar yang sudah jadi. Anda juga membuatnya sendiri untuk mengurangi biaya produksi. Adapun cara buat perekat bata ringan bisa Anda lihat di bawah ini. Namun, sebelum itu, ketahui terlebih dahulu bahan dan alat yang diperlukan untuk membuatnya.
Bahan:
Semen biasa
Semen putih
Alfasit
Air
Pasir lembut
Alat:
Ember bekas cat ukuran 20 liter
Pengaduk semen dari bor
Untuk langkah-langkah cara buat perekat bata ringan sebagai berikut:
- Larutkan satu bungkus alfasit ke dalam 20 liter hingga 35 liter air, aduk dengan bor yang sudah dimodifikasi atau pengaduk elektrik supaya bisa mengaduk dengan cepat. Saat melarutkan alfasit, masukkan serbuk secara perlahan sambil diaduk agar larutan tidak mengendap menjadi jelly.
- Campurkan semen biasa dan semen putih dengan perbandingan 1:1 ke wadah terpisah dan aduk hingga merata.
- Masukkan pasir lembut dan pasir halus. Untuk mendapatkan hasil maksimal, gunakan perbandingan 2 kali dari jumlah semen.
- Masukkan larutan alfasit ke dalam campuran semen dan pasir. Serta aduk menggunakan pengaduk elektrik.
- Setelah selesai, bentuk adonan akan menyerupai perekat bata pabrikan. Akan tetapi daya tahannya sangat berbeda jauh.
Perhitungan biaya dalam pembuatan perekat bata ringan sebagai berikut:
- Satu karung Semen putih kisaran harga Rp. 120 ribu.
- Satu karung semen biasa kisaran harga Rp. 70 ribu.
- Satu bungkus alfasit kisaran harga Rp. 12 ribu.
- 160 kg pasir kisaran harga Rp. 30 ribu.
Sehingga total biaya yang perlu Anda keluarkan dari cara buat perekat bata ringan sendiri berada di kisaran Rp. 232 ribu untuk menghasilkan sekitar 240 kg perekat bata ringan.
Meski Anda sudah mengetahui cara buat perekat bata ringan sendiri dengan mudah untuk lebih menghemat biaya pembangunan. Alangkah lebih baiknya jika Anda tetap menggunakan perekat bata ringan atau mortar instan yang diproduksi oleh pabrik. Sebab, kualitas mortar instan lebih terjamin dibandingkan dengan buatan sendiri.
Referensi:
https://www.moroyo.com/2018/07/membuat-lem-bata-hebel.html
https://mortarindonesia.com/2018/04/11/berbagai-jenis-mortar-dan-kegunaannya-untuk-konstruksi/
https://www.arsitur.com/2020/09/mortar-fungsi-jenis-kelebihan.html
https://mortarindonesia.com/2018/08/08/yang-membuat-nilai-jual-mortar-lebih-unggul-dibanding-semen-konvensional/