Cara Menghitung Kebutuhan Atap Baja Ringan

Cara menghitung kebutuhan atap baja ringan bisa membantu bagi yang ingin membangun rumah tapi bingung dengan biaya atap jika menggunakan baja ringan. Kebanyakan bangunan modern saat ini menggunakan kerangka atap yang terbuat dari baja ringan. Jika Sobat Citinews tertarik menggunakannya, ketahui terlebih dahulu cara menghitung kebutuhan atap baja ringan.

menghitung kebutuhan atap baja ringan

Supaya nanti bahannya mencukupi, tidak kekurangan ataupun kelebihan. Dengan begitu Sobat Citinews bisa mengeluarkan biaya secara akurat.

Alasan Mengapa Harus Menggunakan Kerangka Baja Ringan

Penggunaan baja ringan untuk rangka atap semakin banyak. Hampir semua bangunan seperti mall, pasar, sekolah, gedung perkantoran saat ini lebih banyak yang menggunakannya. Ada beberapa alasan mengapa baja ringan lebih diminati sebagai bahan pembuatan kerangka atap. Berikut adalah beberapa alasannya.

  • Bahan baja ringan sangat awet dan anti karat. Berbeda jika Sobat Citinews bandingkan dengan kayu atau baja konvensional. Kerangka kayu dalam beberapa tahun mungkin sudah harus diganti, karena mudah keropos. Sedangkan, baja konvensional tidak anti karat. Baja konvensional harus dicat sebelum dipasang bila ingin awet dan tidak berkarat.

  • Baja ringan memiliki bobot yang ringan dan cukup mudah proses pemasangannya.

  • Memiliki karakteristik bahan yang tidak mudah terbakar dan kuat. Sangat cocok digunakan pada pemukiman padat penduduk yang rentan terjadi kebakaran.

  • Ramah lingkungan karena mengurangi pemakaian kerangka berbahan dasar kayu. Baja ringan juga dapat didaur ulang menjadi baru lagi.

  • Pemakaian baja ringan untuk kerangka juga menghemat biaya. Dengan menggunakan cara menghitung kebutuhan baja ringan untuk kanopi atau atap rumah utama, maka Sobat Citinews bisa memperkirakan biaya yang dibutuhkan. Bahan juga awet untuk penggunaan selama berpuluh-puluh tahun.

Kebutuhan akan bahan berkualitas, murah, dan awet membuat setiap orang menggunakan baja ringan sebagai kerangka atap bangunannya. Bahkan, sudah jarang yang menggunakan kayu sebagai bahan utamanya.

Di samping harga kayu yang semakin melonjak, juga jika dilihat dari keawetannya, jelas baja ringan lebih unggul.
Cara Menghitung Kebutuhan Atap Baja Ringan secara Akurat

Baja ringan mempunyai banyak kelebihan daripada bahan lainnya. Jika mempunyai rencana untuk menggunakannya sebagai kerangka atap, sebaiknya ketahui cara menghitung kebutuhan atap baja ringan.

Itu mencangkup harga atap, harga baja ringan, dan biaya pemasangannya. Simak baik-baik cara menghitung atap baja ringan berikut ini.

Terdapat rumus yang bisa Sobat Citinews gunakan untuk menghitung volume atap untuk pemasangan baja ringan.

Luas atap = (Panjang + Overstek atap) x (Lebar + Overstek atap) / derajat kemiringan atap (cos dari derajat atap).

*Bagi yang belum tahu, overstek genteng adalah bagian kedua sisi genteng.

Supaya Sobat Citinews dan pembaca bisa lebih jelas memahaminya, kami berikan contoh simulasi cara menghitung kebutuhan atap baja ringan.

Sebuah bangunan panjang dua belas meter dan lebarnya lima belas meter. Sedangkan ukuran overstek genteng atau kedua sisi genteng adalah 2 m pada setiap sisinya. Kemiringan atapnya adalah 40 derajat.”
Selanjutnya, kita hitung volume atapnya.

(12+2+2) x (15+2+2) / (cos 40 derajat = 0,766) = 396 meter persegi.

Dari hasil perhitungan cara menghitung volume atap baja ringan di atas, dapat kita ketahui bahwa volume atap rumah yang nantinya akan dipasangi baja ringan adalah 396 meter persegi.

Setelah mengetahui volume atap, kita masih harus lakukan cara menghitung kebutuhan atap baja ringan secara menyeluruh termasuk biaya pemasangannya.

Dengan cara tersebut, nanti bisa tahu berapa jumlah biaya yang harus Sobat Citinews keluarkan. Berikut cara penghitungannya:

(Luas atap rumah x harga baja ringan per meter persegi) + (Luas atap rumah x harga atap per meter persegi)

Lakukan simulasi penghitungan dengan data sebagai berikut:

Jenis baja ringan yang Sobat Citinews pakai misalnya jenis C100 dengan ketebalan 0,95 mm yang harganya sekitar Rp 91.000. Sementara untuk jenis gentengnya, katakanlah seharga Rp 90.000 per meter persegi.
Sekarang saatnya penghitungan dengan menggunakan rumus tadi.

(396 m2 x Rp 91.000) + (396 m2 x Rp 90.000)
= Rp 36.036.000 + Rp 35.640.000
= Rp 71.676.000

Dari cara menghitung atap baja ringan di atas, bisa kita simpulkan bahwa keseluruhan biayanya adalah Rp 71.676.000. Jumlah tersebut sudah termasuk biaya pemasangan.

Sebenarnya, konstruksi baja ringan lebih banyak keunggulannya dibanding konstruksi lainnya. Lagipula, biaya cukup hemat, asalkan Sobat Citinews tahu cara menghitung kebutuhan atap baja ringan yang tepat. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Sobat Citinews yang berkeinginan menggunakan kerangka atap baja ringan.

Referensi:

https://www.99.co/id/panduan/cara-menghitung-rangka-atap-baja-ringan
https://idea.grid.id/read/092115759/beda-dengan-rangka-kayu-terungkap-alasan-kenapa-mesti-gunakan-baja-ringan?page=all
https://kumparan.com/kumparanbisnis/cara-menghitung-atap-baja-ringan-saat-membangun-rumah-1uNWMhHTFbR/full

Leave a Reply